Monday 29 April 2013

Person of Interest: In Extremis

"Listen Carter, no one has ever looked at me as the moral benchmark." - Reese

Episode yang sukses buat saya nangis sekaligus oleh dua plotnya.

Ada fanfik Gundam Wing yang mirip banget dengan episode kali ini. Inti ceritanya, salah satu Gundam Pilot ngelindungi temannya yang bunuh child rapist secara diam-diam.

Shit hits the fan ketika dia yang dituduh membunuh penjahat dan di sini atau dimana pun, penegak hukum gak boleh semena-mena bunuh penjahat walaupun toh mereka berhak untuk mati. Ya? Ini penpik keren, penulis ngerti politik kantor, ngerti bagaimana cara pengadilan dan  pengacara bekerja, and in the end, Gundam Pilot yang melindungi temannya ini, lolos dari hukuman tanpa harus mengkhianati temannya sendiri. Kalo kalian baca sendiri, ceritanya jauh lebih dramatis dari yang saya ceritakan ;)

“You know who did it and you not only protected the bastard, you walked away without telling the truth. And you’re rewarded with a ‘not guilty’ and a great job and just like that it’s all over for you. Dirty cops protecting each other, and who cares about the people anyway?”

Kembali ke POI....

Awalnya saya dibuat bingung dengan scene Fusco nangis pas harus ngubur temannya, waktu itu saya belum sadar kalo yang dia kubur itu Stills, kupikir si bapak botak yang ditembak sama Mr. Reese. Well, in the end Fusco tidak pernah bunuh satu polisi kotor pun, mereka semua dibunuh oleh Mr. Reese! 

Fusco ini salah satu karakter fav saya di POI, he is not handsome, per se, tapi dia manis dan dia itu loyal ke temannya. Alasan lain kenapa Mr. Reese ngambil dia sebagai partner in crime. Alasan lain juga kenapa dia tenggelam ke dalam lumpur "once dirty cop always a dirty cop" TAT Fusco ini terlalu loyal sampai dalam tahap dia mau ngorbanin dirinya demi teman yang jelas-jelas jahat. Episode sebelumnya dia juga ngancam Bleecher untuk tidak mendekati Carter dan saya udah kya kya karena saya delusional ada cinta di antara Carter dan Fusco :Y

Ha!

Dan ASTAGA DRAGON saya teriak-teriak "Fuscooooo" karena setelah tau apa yang terjadi, Carter gak mau nolong Fusco. Yah, dia memang polisi yang lurus dan gak mau melenceng sedikitpun. Saya berharap Finch bakal jadi pesulap dan menggunakan uang dan kekuasannya untuk menarik Fusco dari kubangan lumpur. No. Dia sibuk.

Lalu Carter bertanya ke Mr. Reese apa yang harus dia lakukan mengenai Fusco? Apa Mr. Reese gak mau nolong dia? (Carter tidak tau klo Mr. Reese yang bunuh polisi-polisi itu). No. Mr. Reese sibuk juga. 

Scene di bay apa itu yang buat saya mau nangis karena "No one cares about you, Fusco" dan Internal Affair-nya NYPD ngotot banget klo Fusco itu salah (ya dia memang salah, tapi bukan dia yang bunuh!)

Dan hola~ mayat Stiles gak ada dan tebak siapa yang mindahin mayatnya? Bear~ dan Carter. Episode kali ini benar-benar ngetes Carter klo dunia ini tidak hanya hitam dan putih saja.

Oh, dan nomor yang keluar. Mr. Reese telat. Dokternya mati T__T (yang buat saya nangis juga). Dramatis sih ceritanya, tapi gak apalah, yang penting aku nangis.

Dan di sinilah aku yaki seyakinnya klo Mr. Reese ini bunuh semua orang yang dia anggap jahat. Gimana klo nanti dia tahu klo Finch yang nyuruh agensi untuk bunuh Mr. Reese dan temennya waktu di China coba?

Cliffie: Mesin dewa kena virus!

9/10

Friday 26 April 2013

Inseparable (2007)


Durasi: 11 menit
Director: Nick White
Writer: Matthew James Wilkinson
When young dad, Joe, discovers he's dying, drifter Charlie is given a unique opportunity to turn his life around. A story of family, identity and starting again.

Tahun lalu saya benar-benar punya misi untuk menonton semua film yang dibintangi Benedict Cumberbatch, dari dia yang jadi peran figuran sampai tokoh utama (kecuali pas dia jadi child predator, terima kasih ditujukan pada Pingkan, saya gak mau nonton itu). Apa yang bisa dilihat tidak bisa tidak dilihat lagi, makanya saya jarang nonton, makanya butuh waktu lama untuk nonton episode Elementary yang judulnya "Child Predator"


Ini film pendek, seperti yang saya tulis tadi, 11 menitan (berdasarkan informasi yang saya peroleh dari imdb loh ya), aslinya sih cuman sembilan menit lebih. Percakapannya sedikit, klopun ada yang percakapan, karena ini film British dan yang ngomong Benedict, walaupun suara dan aksennya bikin eargasm, saya gak begitu nangkep ini ngomong apa kecuali, "It's gonna be okay."

Oh dan Benedict pake kacamata! Kurang apa lagi >w<


OMG OMG OMG!


Back hug, anyone?

So, what's this about?

Lagi-lagi, Benedict jadi orang penyakitan. Kenapa sih, klo gak jadi orang yang arogan atau genius, dia bakal jadi karakter penyakitan :|

Jadi si Ben memerankan dua saudara kembar, yang satu bakal mati (kena kanker. lagi) dan dia minta saudara kembarnya yang gelandangan untuk menggantikan dirinya. Sedih? Banget.

Saya nangisnya karena saya ngerti perasaan orang yang kena vonis penyakit tertentu, devastated, mereka tidak sedih karena mereka bakal mati tapi karena memikirkan siapa yang dia tinggal, "bagaimana nasib mereka tanpa dirinya". Ngerti banget. Makanya waktu si Joe ini nangis sepulang dari dokter, saya juga nangis ;_;


Sejak nonton Third Star, saya gak sanggup lihat Ben nangis ;_; 

Ini film 9 menit rasa asin intinya. Gak terlalu bagus sinematografinya, tapi sukses bikin efek dua orang kembar. Rambut Charlie dan brewoknya bahkan kelihatan banget palsunya tapi tidak apa, ide ceritanya yang bagus dan perasaannya nyampe ;)

Thursday 25 April 2013

Oblivion (2013)


"A veteran assigned to extract Earth's remaining resources begins to question what he knows about his mission and himself."

Starring Tom Cruise. Mungkin hanya karena itu saja alasan saya ingin nonton. Shallow? Rasanya. Sejak lihat Ghost Protocol bersama Sese dan Inyox di Bintaro, saya sadar Tom Cruise ini ganteng dan suaranya sudah seperti seiyuu tokoh-tokoh cowok super kece. Saya sudah gatel mau nonton sejak minggu lalu tapi gak ada waktu dan saya gak mau nonton di bioskop sendiri. Nah mumpung kerjaan lagi sepi, kemaren saya ngajak sepupu saya dari Nabi Adam, Yayan (saudara kok, tapi saya gak tau kita terhubung dimana di pohon keluarga?). Saya beruntung, semua teman cewek saya klo saya ajak nonton selalu mau, saya mau ngajak cowok tapi nanti dikiranya enggak-enggak. Yayan setuju hanya dengan sms, "action, mystery, adventure, Tom Cruise." Ahaha.wav

Melihat poster filmnya saya sudah wah. Apalagi anime dan fiction yang saya baca sekarang banyak dari genre sci-fi. Pokoknya saya harus nonton. 

"60 years ago, Earth was attacked. We won the war, but they destroyed half the planet. Everyone's been evacuated. Nothing human remains. We're here for drone repair. We're the "mop-up crew".

Woh, Suisei no Gargantia? Power Ranger Galaxy? 

SALAH!!

Ini LOVE STORY. Period. Saya sampe mau nangis, karena sebegitu cliche-nya cinta segitiga, tetaplah saya mau tidak mau akhirnya bersimpati. Yah, ini karena saya cengeng aja sih :/

Aawalnya memang boring tapi twist-nya itu yang membuat saya bangun, romance-nya juga dihitung. Belum lagi scene filmnya itu bagus. Keren klo masalah itu. Bahkan ada lembah-lembah yang ada di LOTR dan Naruto tapi terbentuk dari gedung-gedung yang hancur karena bencana ketika bulan dihancurin.

Yayan gak begitu suka sih, dia lebih suka dengan Olympus Has Fallen yang selama nonton dia teriak-teriak dan bilang "gak suka suka" berkali-kali, sementara untuk film ini dia menguap berkali-kali. Klo menurutku sendiri sih ini gak buruk, pace lambat iya, tapi...CAUSE I FEEL~ feelingnya itu loh dapet. Walau ada plot hole besar di akhir film, walau rada-rada mirip Independence Day-nya Will Smith,  tapi gak apalah, setidaknya saya tidak merasa rugi pergi ke Malang dan ngeluarin uang. Worth it kok ;)


Wednesday 24 April 2013

Wishful Wednesday [3]

Laptop saya masih belum sembuh yay~ dalam hati berharap #TimApril bakal kesampaian dan kurang 6 hari lagi sebelum Mei (sorry, yang ini inside joke). Anyway, untuk Wishful Wednesday yang ketiga saya memasukkan:


Ini buku kedua dari Trilogy Demon's Lexicon, yang pertama udah diterbitin di Indonesia dan saya beli (obligatory,   sampe sekarang belum saya baca malah karena saya baca yang versi English-nya). Saya sih berharap lanjutannya bakal akan diterbitin lagi oleh UFUK, tapi mengingat The Demon's Lexicon itu diterbitin tahun 2010 dan sekarang tahun 2013, saya hilang harapan.

Sebenarnya juga saya sudah baca novel yang kedua ini, wong saya punya buku yang ketiga kok, terbitan McElderly Book, hardcover lagi (sombong, maklum itu buku termahal yang pernah saya beli). Dari trilogy ini, buku ini cuman saya baca sekali, beda dengan The Demon's Lexicon yang saya baca berulang-ulang karena saya suka Alan *flails*. Cuman baca sekali karena apa? POV buku ini Mae, kurang snarky dari Nick yang selalu bikin senyam-senyum sendiri, tapi jujur plot buku ini jauh lebih bikin saya nangis mewek daripada buku ketiga. Intinya saya pingin beli ini untuk melengkapi Trilogy Demon's Lexicon saya ;)

Sarah Rees Brennan itu salah satu author yang saya suka, walau gak semua tulisannya saya suka. Dia juga cenderung menulis YA sementara saya suka yang sudah mateng-mateng. Tapi namanya umur ya, kadang saya juga suka buku YA, kadang, maklum masih muda :Y

Saya benar-benar berharap UFUK mau nerbitin novel ini biar saya gak keluar uang terlalu banyak, lol. Novel terbitan Indonesia sesuai banget dengan ekonomi rakyat ;)

Tuesday 23 April 2013

Postcrossing




Keinginan ikut kirim-kiriman kartu pos berawal dari pertemuan perdana dengan teman dari LJ yang ternyata kuliah dan tinggal di Malang, DUNIA MEMANG SEMPIT sebut saja Ayu. Kami diperkenalkan oleh orang di fandom Harry Potter yang tinggal di US dan setelah kenal cukup lama, Ayu ngajak saya main ke rumahnya. Nah, sebenernya tradisi ngirim kartu pos sering aku lihat di LJ, saya saja yang gak pingin ikutan sedekat apapun dengan temen di LJ. Klo tuker-tukeran kartu pos otomatis pengirim harus tau alamat kita kan? Nah itu yang saya takutkan. Toh kirim-kiriman kartu pos hobby jadul, ya kan? Udah ada email, jaman sekarang buat apa kirim surat? Tapi setelah lihat betapa senangnya Ayu nerima kartu posnya (dan tidak terjadi hal yang berbahaya), saya jadi tertarik ikutan postcrossing.

Pertama-tama, apa sih postcrossing?

Postcrossing adalah sebuah proyek yang bertujuan untuk memungkinkan seseorang untuk menerima kartu pos dari penjuru dunia. Kegiatan intinya: kamu ngirim kartu pos ke salah satu user postcrossing, klo udah nyampe dan teregistrasi, kamu akan dikirimi kartu pos dari orang yang dipilih oleh sistem secara random. Simple~! Klo pingin ikutan tinggal klik aja banner postcrossing di sebelah kanan :))

Namun, susahnya ikut proyek ini adalah nyari kartu pos yang bener-bener bagus itu gak gampang. Apalagi saya bukan tipe orang yang suka jalan-jalan. Kalo lihat profile orang yang mau kita kirimi kartu pos itu minta yang aneh-aneh kan kita sendiri bingung. Sementara kartu pos yang dijual di Gramedia juga gak bagus-bagus amat (baca: kadang jelek malah). Mau beli setumpuk di Periplus, mahal. Lihat list fav postcards orang-orang kadang minder juga dengan kartu pos yang sudah saya beli.

Susahnya lagi, orang kantor pos cabang kecamatan saya itu agak rese. Seharusnya banyak jenis/harga kartu pos, tapi petugasnya bilang, "semua kartu pos harganya 5 ribu.". Padahal ya, untuk ngirim ke negara di Asia cuman perangko 2.5k aja udah cukup. Jadi saya ngirim kartu pos dengan perangko 5k, KE BENUA MANA SAJA! PLUS ITU PERANGKO GAK KHAS INDONESIA BANGET.



Ya mungkin di kantor cabang sini aja kali ya, berdasarkan permintaan juga mungkin ya. Jaman seperti ini kayaknya butuh perangko cuman untuk ngelamar pekerjaan aja. Tapi aku gak mau juga ke kantor pos Malang, jauh. Maklum orang pinggiran yang gak bisa nyetir kendaraan sendiri, gak punya ojek pribadi lagi :((

Postcrossing ini kegiatan menyenangkan, gak bisa dibilang murah juga tapi gak mahal-mahal banget. Awalnya saya ikutan karena memang lagi gak ada kerjaan saja (NEET). Juga nunggu kartu pos untuk sampe ke alamat yang dituju itu gak sebentar, contoh saja kartu pos "wayang" saya nyampe ke US sebulan setelah dikirim, Belarus ini yang agak nyebelin, bisa butuh 2 bulan! Padahal ke Jerman dan Belanda saja cuman butuh waktu 1-2 minggu. Dan yang paling parah adalah Russia, saya sudah ngirim 3 kartu pos ke Russia, gak ada yang nyampe...



Tapi lama-lama menyenangkan loh klo udah banyak, tiap minggu bisa selalu dapet kartu pos :) Awalnya sih bisa RAGE sama ksntor posnya, kali aja mereka gak becus dan kartu pos saya gak kekirim, tapi namanya juga su'udzon, kartu pos saya nyampe dan akhirnya ada kartu pos yang nyampe di rumah. Maafkan saya kantor pos Indonesia m(_ _)m

Momen fuwa-fuwa dan yang paling menyenangkan dengan hobby ini adalah:

1. Ketika saya harus menulis kartu pos. Namanya juga saya suka nulis, kadang kartu posnya penuh sama tulisan saya x)
2. Ketika pulang kerja ada kartu pos yang menunggu. Lupakan kejadian kartu pos yang dibuang ibu ke tempat sampah karena ibu gak tau apa itu. Saya cari kartu pos dari teman saya itu ke tempah sampah. Ketemu, saya nangis. Lebay memang, tapi saya memang cengeng.

Saat ini saya sudah menerima 8 kartu pos dan entah sudah mengirim berapa banyak. Fav saya itu kartu pos yang ditulis oleh anak kecil (kartu pos dari Finland) dan ketika pengirim mengerti kesukaan saya dari membaca profile saya di situs postcrossing (kartu pos Coyote dari Arizona karena saya bilang saya suka Mercy Thompson Series).

Karena belakangan ini sibuk (serius), ada 4 kartu pos yang ternyata belum saya kirim dan saya gak nyadar! Bulan ini persedian kartu pos dengan tema sejarah habis sementara ada ajakan untuk swap kartu pos. Alamat saya harus ke Malang Kota~ mau ikut? ;)

Thursday 18 April 2013

Spring Anime Update. Drop! Drop! Drop!

Nah, banyak anime musim semi tahun ini yang saya drop karena masalah external misalnya karena saja  laptop yang ngadat dan bad mood "penantian panjang" dan lain-lain. Padahal awalnya saya punya harapan besar sekali dengan anime-anime musim ini. Jadi apa saja yang akhirnya saya drop, urutannya mulai dari yang saya drop sekali nonton.
Majestic Prince
Well, this anime is a joke. Tokoh utama bodoh yang pingin jadi pahlawan? Oh so juvenile. Meskipun ada iming-iming mecha dan design character yang sama dengan Gundam Seed, saya gak begitu suka pengkarakterisasian bodoh. I am out.

Red Data Girl
Saya mengiyakan Pingkan klo dia bilang tokoh utama cowok di sini, entah namanya siapa


mirip Heero Yui, tsunderenya dapet, rambutnya dapet, tapi Heero Yui setidaknya gak nge-bully Relena. Awalnya mas ini yang membuat saya pingin nonton, namun ternyata sang tokoh utama cewek ternyata damsel in distress. lol, saya gak suka banget karakter cewek macam itu xD

Karneval

Artwork dan animasinya super, penuh cowok-cowok ganteng dan cewek-cewek cantik tapi sayang sejak awal saya gak suka dengan jalan cerita dan pengkarakterannya. Terlalu banyak cowok itu malah bikin enek (kecuali Saiyuki), Nai pun walau imutnya setengah mati masih gak bisa melawan keimutan Son Goku (Saiyuki). 

Selanjutnya adalah anime yang saya setengah-setengah mau drop apa tidak, dengan alasan menghemat bandwidth internet karena ada sesuatu yang bikin saya gak sreg.

Valvrave the Liberator

Karakter designnya sangat bagus, bahkan ada yang saya kira Dio di Last Exile >w<


Plus anak kecil yang pake bandana ini imutnya astaga dragon ;///////;


Tapi apa yang bikin saya gak sreg dari awal adalah high school love-dramanya yang bikin saya mendesah karena lame lame lame banget. Saya juga merasa karakter antagonistnya ini lebay banget jahatnya.

Tapi tiba-tiba endingnya ada adegan gigit-gigitanan yang bikin saya kaget dan "ah, keliatannya menarik." :v 

Devil Survivor 2
Bisa dikatakan karakter design yang paling saya suka di anime musim semi ini adalah Devil Survivor 2, apalagi si Hibiki Kuze ini punya curly hair mirip Sherlock dan seiyuunya favorit saya *flails*


Tapi saya takut kejadian dengan Persona terulang, sampai sekarang saya stuck di episode tujuh atau delapan. Percuma klo saya ambil tapi ditimbun saja. Sampai episode dua pun saya gak begitu tertarik. 

Shingeki no Kyojin

Gak sregnya apa? Bukan karena saya gak suka atau apa tapi kerana saya sudah baca manganya jauh, sayang kalo nanti saya drop juga seperti Magi >_< Tapi yang TOP banget dari anime ini adalah lirik opening song-nya. Keren <3

Aku no Hana
Anime yang banyak dibahas (dan dibenci) musim ini. Lihat saja, dari seperti ini: 

jadi seperti ini:


Ahaha! Saya sendiri kaget waktu lihat pertama kali, tapi karena ceritanya sepertinya bakal menarik saya masih nonton sampe episode terbaru. 

Klo Oyasumi Pun Pun dibikin animasi seperti ini saya juga bakal flipping table kok


It's just so unpleasing to the eyes, wajar klo ada orang yang langsung drop menit kedua nonton anime ini. Belum lagi ending songnya yang bikin mulut menganga karena saya teringat dengan lagu "Hana wa Saku" yang begitu menyentuh jadi lagu yang sangat, sangat disturbing (dan jangan pernah didengerin malem-malem).

Jadi yang tersisa hanya Suisei no Gargantia, pure karena penulis script-nya si Urobotcher. Lalu masih ada anime golongan darah dan Hetalia yang cuman lima menit. Eliminasi besar-besaran ini terjadi karena laptop saya rusaaaaaaaaaaak dan tarif smartfren yang udah berubah. Mana ukuran anime musim ini gak main-main besarnya.



Nampaknya akan tiba lagi masa dimana saya sedikit sekali menonton anime. Saya ingat tahun pertama kuliah, hiburan saya hanya hape SE w660i TT___TT, tanpa tv, tanpa laptop, tanpa buku karena uangnya habis buat mengisi perut. Tapi setidaknya saya harus bersyukur karena di rumah masih ada PC yang akhirnya bisa buat nonton konser Anniversary Laruku dua tahun kemaren yang saking besarnya gak bisa diputer di laptop saya orz.


Sumber gambar: tumblr~

Wednesday 17 April 2013

Wishful Wednesday [2]


Wishful of wishful, sebenarnya hari ini bisa dikatakan hari dimana balon harapan saya diletuskan dengan mudah oleh suatu pengumuman, ditambah saya lagi depresi karena laptop saya rusak dan yah klo hobby saya diganggu saya sering depresi. Oh well, orang selalu bilang saya harus sabar. Ok. 

Anyway, nah untuk WW II saya masukkan:


Duh siapa lah yang gak tahu buku ini, ya kan? Tapi klo memang gak tahu ini buku karangan J. K. Rowling yang temanya dewasa. Untuk info lebih lanjut, cek ini. Saya sudah cukup banyak baca cerita dewasa *uhuk*  jadi saya gak masalah JKR nulis buku tema dewasa, malah saya jadi penasaran. Saya kan bukan penggemar Harry Potter yah, saya penggemar Draco Malfoy yang JKR sendiri bilang memang "bukan orang baik". Cih, tapi toh hak manusia untuk ber-delusi, diatur di Undang-Undang Dasar Fans. Apakah ini akan seperti series Harry Potter yang selalu membosankan di setengah bagian pertama? Tapi toh saya suka cerita dengan pace yang agak slow (asal saya suka karakternya).

Ratingnya jelek sih di Goodreads, tapi-tapi saya penasaran. Dan untuk buku ini, saya gak mau baca versi Indonesia. Buku dewasa toh? Saya pernah nyoba ikut test nerjemahin novel historical romance, cuman 5 halaman isinya hal-hal kayak gituan *ehem* dan saya butuh seminggu saking malunya :v

Nah, karena harganya yang bikin elus-elus dada, saya masukin ke wishful wednesday. Someday, baby, someday!

Wednesday 10 April 2013

Wishful Wednesday [1]



Nah, salah satu alasan saya membuat blog setelah punya livejournal (yang saya cintai) adalah karena ada event-event membaca seperti ini, pertama kali lihat Wishful Wednesday di blog mbak Faira dan baru bisa ikutan sekarang. Nah, untuk WW pertama saya mau: 




Kenapa saya ingin beli: tentu saja karena saya Cumberbabe dan fans Sherlock BBC, purely fandom egoism. Di laptop saya sendiri saja gambar tentang Ben, Sherlock dan hal-hal yang berhubungan dengan itu mencapai 1000 biji lebih, kenapa saya tidak beli yang print out. Tapi harganya mahal ;^;

Dan yang paling bikin saya semakin gigit jari adalah karena kata teman ini seperti diary-nya John, ada klippingnya juga, mirip kayak blognya John plus gambar-gambar. Serius saya pingin beli pake banget, di periplus ada tapi...tapi uangnya (._. )"  padahal saya habis 100k lebih buat buku 2 minggu kemaren hnnnnggg.

Third Star (2010)


Judul: Thir Star
Director: Hattie Dalton
Writer: Vaughan Sivell
Stars: Benedict Cumberbatch, JJ Field, Tom Burke, full cast klik sini
Ringkasan:
James, yang akan meninggal karena penyakit kanker, meminta tiga teman terdekatnya untuk melakukan perjalan ke Barafundle Bay di West Wales. Kisah tentang persahabatan, cinta, dan kepahlawanan.

"So I raise a morphine toast to you. And should you remember that it's the anniversary of my birth, remember that you were loved by me and you made my life a happy one. And there is no tragedy in that." - James

Sejujurnya saya tidak suka cerita dengan tokoh utama penyakitan yang bakal mati, anti banget. Saya yakin saya tidak membaca ringkasan film sebelum menonton ini, saya hanya mau nonton Ben. Sejak saya serinng main ke tumblr dan melihat wajah Benedict Cumberbatch yang serem, aneh tapi tetep saja menarik perhatian, saya tahu saya bakal suka Sherlock BBC. Ya, saya berakhir menonton Sherlock BBC dan menjadi fans Ben karena tumblr, salahkan tumblr untuk semuanya. Lalu setelah saya dibuat pusing karena nangis seharian setelah nonton The Reichenbach Fall, saya bertekat untuk menonton semua film yang dibintangi Benedict Cumberbatch.  

Saya berusaha untuk tidak terlalu bias dalam mengulas film ini dan saya tidak mau memberi spoiler (?), tapi dari ringkasan cerita sepertinya bisa ditebak apa maunya film ini, ya kan? Ya, saya pikir tebakan kalian akan betul semua, tapi yang membuat saya suka film ini tentu saja Ben adalah kisah empat sekawan ini. James yang sakit; Davy, the doting friend sangat sayang ke James dan rela tinggal di dekat James hanya untuk merawatnya sekalipun ada orang tua dan kakak James yang bisa melakukan hal itu; Bill, seniman gagal; dan Miles, yang paling ragu untuk mengikuti perjalanan ini tapi mempunyai banyak rahasia. Cerita persahabatan seperti ini selalu membuat saya iri, bukan karena saya tidak punya teman, tapi teman dari kecil sampai tua itu seperti susah ditemukan, pada akhirnya saya sering terpisah dengan teman kecil oleh idealisme saya sendiri. 

Hal-hal tentang pertemanan di sini begitu menyentuh dan menusuk saya secara pribadi, seperti percakapan ketika mereka bertemu sorang pencari barang (mencari pedang figure Star War di pinggir laut, wtf?)

Orang asing: I have other friends. People find me attractive. But I started looking for a new best friend in my existing friends and then acquintances and the new people
Davy: For a new best friend?
Orang asing: Uhm, no. I tend to look things.

Ada yang mengatakan karakter dalam film ini tidak terlalu begitu bisa disukai, nope, saya suka meskipun mereka tidak begitu pintar atau apa, Ini cerita persahabatan, sebarapa besar kamu bisa melakukan hal untuk temanmu.


Hal lain yang membuat saya benar-benar suka film ini adalah pemandangannya. Saya mungkin suka Jepang dan ingin ke sana sejak kecil, tapi sejak sering membaca cerita yang bersetting di Inggris 2-3 tahun terakhir, saya ingin sekali pergi ke Irlandia dan Wales. Bentangan tanah luas hijau di sana mengingatkan saya betapa kecilnya manusia....dan laut, Gusti, laut biru gelap itu mengerikan dan indah.


Itu bukan scene fav saya, tapi out of topic, Cliff of Moher adalah tempat yang paling ingin saya kunjungi. Indah sekali.




Kembali ke Third Star, cerita dengan tokoh utama penyakitan seharusnya bisa ditebak kan? Tapi seperti saya bilang, bolehlah membuat cerita cliche, tapi penyampaian yang bagus itu akan mengurangi nilai ke-cliche-an sebuah cerita. Point plus plus Third Star yang mebuat film ini tak terlupakan dan akan menjadi tontonan bagus jika sedang depresi (jika masochist) adalah endingnya. Benar-benar bikin shock. Total shock.


Btw, Loki mirip JJ Field, yang jadi Miles.

Ya. endingnya bener-bener wtf dan bikin saya nangis malam-malam begitu kerasnya sampai teman kos saya merasa perlu mengecek apakah saya baik-baik saja. Saya cuman bisa mengguman, "this film is so fucked up" sambil nangis ;^; 

Dan begitulah Third Star menjadi sedikit dari banyak film yang telah saya tonton dengan bintang 10 untuk tingkat kesedihannya dan 8 untuk ceritanya sendiri. Saya pikir cerita dengan tokoh utama yang mau mati akan selalu sedih sejak awal, tapi karena James begitu skeptis dan neriman, saya sama sekali tidak dibuat sedih. Hanya twist endingnya saja yang membuat wtf *flip table* 

Mungkin bagi beberapa orang slow moving film seperti ini membosankan, tapi cobalah tonton sampai akhir karena film ini begitu menyentuh dan mengejutkan, Anda bisa melihat kepahlawanan dalam arti lain :)



Sumber gambar dan info: IMDB, Tumblr, Guardian film review , Celtic Haven , dan Google untuk Cliff of Moher :v


Saturday 6 April 2013

Majestic Prince: We'll start with the riding crop


HAHAHA! ITU MAJESTIC PRINCE SAYA!!

Ah, mari kita lupakan anime yang bikin saya ketawa sendiri malem-malem sekaligus pingin benturin kepala kemana gitu karena: astaga dragon setelah nonton Person of Interest yang bikin saya fuwa-fuwa, shock dan sedih dalam satu episode saya malah nonton anime trololol. 

Saya memang gak berharap banyak mengingat judulnya yang ingetin saya ke kira-kira Silau-man (saya lupa nama animenya), tapi saya juga gak nyangka ini bakal dibuat konyol banget. Lupakan Gundam Seed, apalagi Gundam Wing, nampaknya anime ini memang dibuat untuk lucu-lucuan saja. Apakah saya bisa bertahan sampai episode 3? Saya berharap bisa menghemat bandwidth dan space hdd.


Dan mbak satu ini keberadaanya bikin saya ketawa


Dan akhirnya saya nonton Karneval karena jiwa shotacon saya terpanggil. Jujur saya gak suka manga-nya. Saya memang banyak baca dari ZERO SUM, tapi gak ada yang bener-bener saya suka kecuali Saiyuki, tapi animasinya bagus banget saya jadi gak tahan untuk tidak nonton x)

Tuesday 2 April 2013

Anime Time For Adult Woman 2. Rasanya seperti sinetron atau FTV tapi manis banget~


Judul: Otona Joshi no Anime Time 2: Yuuge 
Episode: 4
Genre: Josei, slice of life, drama!
Rating: R aja lah.

Waktu bikin post terakhir, saya mengamati kenapa pertama kali lihat chart musim ini saya depresi karena yang mau ditonton ada 13 (rekor bro), dan ternyata listnya kok tambah pendek. Lalu saya lihat list lagi dan ada anime yang sekali lihat aja udah teriak "JOSEI!" dan saya langsung mencari keberadaan anime ini (kok gak ada baunya?). Ini episode 2 btw, yang episode 1 tayang tahun 2011 dan sebenernya yang bagian itu yang lebih menarik perhatian saya, tapi klo udah telat 2 tahun gini males juga nyarinya.


Awal-awal anime ,melihat dapur dan cewek yang siap-siap masak otak saya langsung teriak-teraik "Masak lagi?! Setelah aku baca 'What did you have for dinner'? Kebetulan yang luar biasa~"

"My desire to cook for him is a proof of my love more than just my desire to have him." 

awawawawawa~

Jadi ceritanya: Mimi, ibu rumah tangga umur 30 tahun jatuh cinta kepada tukang sampah lalu kabur dari rumah suaminya dan milih hidup dengan si tukang sampah ini, Kou. Mimi cantik dan si Kou biasa-biasa aja? Wow. 

Adegan pertemuan mereka gak chessy, tabrakan di jalan misalnya, nope. Dan cincin nikah Mimi diliatin jelas-jelas (jadi ingat Mycroft yang nunjukin cincin nikahnya di Sherlock BBC dong, kamu nikah sama siapa om ganteng?). Anyway, awalnya saya pikir si Mimi ini yang mungut Kou dan Mimi ini seorang janda karena gak ada yang masak masakan italia yang keliatan mahal kalo gak berduit. Ternyata tidak, kebalikannya malah, Mimi yang kabur dan Kou yang mungut dia. 


Ahahaha ini cerita cinta macam apa >/////<

Belakangan ini aku lebih suka baca manga josei dan seinen daripada shonen dan nonton anime ini buat saya kya kya sendiri persis seperti ketika saya baca "The Bride's Stories"-nya Kaoru Mori. Ada sih suara kecil sinis di kepala saya yang bilang anime "novel harlequin dijadiin anime ya?" atau "itu sinetron hoy", tapi sekalipun ini memang sinetron, penyampaiannya itu bagus. Se-cliche apapapun suatu cerita kalo penyampaiannya bagus, ya tetep bagus. Emma contohnya :D

Ah, dan ending yang gak bikin saya depresi (agak sedih karena saya gak bisa masak, lol), 8/10 untuk episode ini and I want moaar xD 

Monday 1 April 2013

Anime: Spring 2013


My body is ready

Setelah minggu ini hampa tidak ada sesuatu yang ditunggu di hari Jumat ( Psycho Pass, Elementary dan Person of Interest), minggu depan anime musim semi tayang! *yay*

Awalnya, ketika pertama kali lihat cart anime musim semi, anime yang mau saya tonton melebihi angka 8 yang bener-bener mengejutkan mengingat selama dua tahun ini saya gak pernah nonton anime lebih dari 5 anime. Kalaupun lebih dari 5, seperti dua musim terakhir, pasti gugur satu persatu atau cuman saya timbun dan akhirnya saya cuma nonton satu anime setiap minggu, seperti musim dingin ini, saya cuman nonton Sikopasu (Hetalia gak dihitung)

Lalu apa saja yang mau saya tonton musim depan?

1. Ginga Kikoutai Majestic Prince:

Judulnya terdengar begitu aneh dan agak mengingatkan saya dengan Utapri 2000%, tapi mengingat saya suka Gundam Seed dan fans setia Gundam Wing...oh well, dicoba dulu deh.

2. Devil Survivor 2

Angka 2 membuat saya ragu-ragu, nyambung gak kalo saya langsung nonton ini? Tapi artworknya kelihatan bagus jadi ya....coba dulu deh.

3. Aku no Hana

Deskripsi ceritanya agak....yah, bukan sesuatu yang biasanya aku tonton sih. 

4. Shingeki no Kyojin

Uoooo yang saya tunggu-tunggu! Awalnya saya gak mau baca manganya karena ini jauh lebih mengerikan daripada Claymore, tapi karena saya terlanjur baca beberapa chapter jadi saya teruskan dan holy cow plotnya bikin gigit jari. Harus nyoba sevolume baru bisa yakin klo ini manga bagus. Dan ini satu-satunya manga dimana saya harus nutupi layar laptop karena gak sanggup lihat kejemnya monster di sini. 

5. Uchuu Senkan Yamato 2199

Cerita lawas? Kenapa tidak.

6. Suisei no Gargantia

Urobotcher, baby! Dan kalaupun saya gak tau itu karya Urobotchi, saya pasti tertarik sama rambut putih mas yang pake suit itu *malu*

7. Kakumei Valvrave

Mecha lagi!! Uoooo dan rambut putih uooo dan posternya dua cowok hadep-hadepan uooo bromance *ehem*

8. Katanagatari

Udah lama lah pingin nonton yang satu ini sejak setahun lalu~

Awalnya saya mau juga nonton Arata Kangatari, bahkan keinginan nonton berlipat ganda setelah nonton PV-nya. Lalu saya baca manga-nya yang udah diterbitin elex dan....ya sudahlah baca manga-nya saja. 

Karneval juga, saya baca manga-nya gak tahan, lihat posternya kok kayaknya menyilaukan. Dan ternyata anime yang mau saya tonton ada 8 orz.

Oh dan barusan baca ulang Vassalord versi Tokyo Pop punya Kak Shinta: tolong-tolong saya bingung tapi ceritanya menarik dan ini punya Nanae Chrono! Memang bener ebooks lack character ya, Shougo? Baca scanlasinya saya gak ngerti manga ini maunya apa tapi ketika baca paperback-nya setidaknya saya sedikit ngerti manga ini maunya apa. Ngintip sedikit OVA-nya dan imajinasi saya buyar seketika denger seiyuu Master Rayflo. Itu bukan suara yang saya harapkan keluar dari mulut vampire sexy berlidah ular yang gak mau ngancingin bajunya itu *sobs*

Besok saya harus kerja jadi babu dan ngajar sampe malem, seharusnya saya nyiapin materi dan tidur tapi kenapa saya malah bikin post ini. Ah sudahlah, oyasumi.