Tuesday 14 May 2013

Golden Days

x
Judul: Golden Days
Mangaka: Shigeru Takao
Alih Bahasa:
Galih Harilaning Perdana (Vol. 1 - Vol. 2)
Rio S (Vol. 3 - Vol. 8)
Penerbit: PT. Elex Media Computindo
Bintang: ✮ ✮ ✮ dan patut dikoleksiヽ(;▽;)ノ
Rating: PG-15 (ciuman doang kok)

Sinopsis:

Mitsuya Soma hidup dengan ibunya yang over protective. Tempat pelarian hati Mitsuya yang hidup seperti itu hanya kepada biola dan kakeknya yang sedang opname di rumah sakit. Mitsuya sangat menghormati sang  kakek sebagai seorang yang sangat bijak. Namun, dari pembicaraan pada suatu hari, Mitsuya mengetahui kakeknya terus menyesali sesuatu di masa lalunya. Kisah time slip roman pada zaman Taisho pun dimulai!

Review:

Pertama-tama, saya tegaskan dulu saya bukan penyuka shoujo manga. Sejak pertama kenal manga saya memang gak suka shoujo manga. Fans shonen manga dan saya termasuk pembaca yang pilih-pilih. Penjaga rental manga pun mengerti untuk tidak menawari pelanggan setianya shoujo manga (komik cantik kita bilang), sampai lulus sekolah menengah bisa dihitung dengan jari tangan dan kaki judul shoujo manga yang pernah saya baca. Ketika saya kuliah, saya lebih memilih untuk membaca josei atau seinen manga...

Maka saya tahu, telat sekali rasanya saya baru mengetahui keberadaan manga ini. Saya pikir ketika manga ini diterbitkan oleh Elex Maret tahun 2009 saya sedang sibuk dengan Ujian Akhir SMA dan setelahnya, saya mungkin tidak akan menoleh untuk kedua kalinya jika melihat covernya: cowok dan bunga-bunga....OMG shoujo much. No no no no *chants*

Lalu salah satu teman saya yang tahu saya benci high school drama dengan kerlap kerlip bishonennya, menawari saya Golden Days, taste kami bisa dikatakan 75% sama untuk masalah manga, jadi saya mengiyakan saja dan butuh satu bulan untuk akhirnya saya baca manga ini...

And I have never been so wrong...

Karena pada akhirnya manga ini bukan tentang high school drama yang saya benci, tapi lebih seperti Inuyasha minus kuping anjing dan lelaki alpha yang wah wah wah. 

Anyway...ya pada akhirnya ini adalah kisah friendzone dan cinta tak berbalas dengan bumbu shonen ai (percayalah saya kaget juga kenapa bisa lolos). Mitsuya Soma terseret ke masa lalu bersama sepupunya, Kei, untuk memperbaiki jalan hidup yang disesali kakeknya, Yoshimitsu Soma, yang saat remaja memiliki wajah yang sama dengan cucunya tetapi dengan kepribadian yang berbeda. 

Yoshimitsu Soma dan kakaknya yang telah kehilangan orang tuanya diasuh oleh keluarga Kasuga, dan Jin adalah salah satu pewaris keluarga Kasuga yang berdarah Italia, adalah teman dekat Yoshimitsu yang mencintainya tapi ditolak oleh Yoshimitsu.

Di sini Mitsu harus berusaha sendiri untuk mengetahui apa yang telah disesali kakeknya, Jin berdamai dengan dirinya sendiri melihat fakta bahwa orang yang dicintainya berubah, Yuriko yang on off dengan mantan kekasihnya dan Kei yang harus memilih untuk mencintai seseorang atau membuang kesempatan itu dan membujang selamanya

Taruh ke samping hint shonen ai di komik ini ke samping, manga ini hanyalah berisi persahabatan dan cinta jaman Taisho, perjodohan dan segalanya. Memang saya sendiri sempat kaget ketika ada adegan ciuman dua cowok karena saya pikir saya membaca shoujo manga, saya sampe ketawa terpingkal-pingkal dan berteriak, "lolos sensor!". Tapi saya teruskan karena historical romance juga termasuk genre yang saya suka walau saya tidak suka betapa borjunya karakter-karakter di manga ini. 

Sampai volume 7, yang saya rasa ketika membaca manga ini adalah perasaan hangat persahabatan antara anak-anak keluarga Soma dan Kasuga dan gemas dengan kisah cinta Kei dan Setsu. Begitu banyaknya kisah straight romance di sini Anda akan dibuat tidak peduli dengan perasaan Jin pada Mitsu/Yoshimitsu.

Dan volume 8 adalah ketika dam jebol. Dari awal saya sudah diberi spoiler kalo manga ini akan sad ending yang membuat saya tambah malas membacanya, tapi karena Kei bergitu keren dan cerita hidupnya yang membuat saya ingin menggigit manga ini karena gemas; dan Jin kok jadi mirip Harry Potter kalo dilihat-dilihat, saya memutuskan untuk melaju sampai volume 8. Dan yah...unrequited love itu memang menyakitkan.

Overall, ini manga bagus dengan character design yang sesuai dengan taste saya jika berbicara masalah shoujo manga, halus dan tidak berlebihan. Character design yang paling saya suka adalah Aiko, dia itu malaikat kecil, rambut keriting dan matanya yang besar itu, pas, pas sekali sesuai jiwa shota saya. Dan saya memang jarang sekali suka karakter utama, saya malah lebih suka dengan Kei dan Jin. Gantengnya bukan main. Awalnya saya hanya mau beli volume delapan dengan Jin yang sudah dewasa dan berpakaian tentara =w=b tapi pada akhirnya saya beli hampir semua volume Golden Days yang ada di toko buku ヽ(;▽;)ノ

Cerita cinta yang tidak kekanak-kanakan juga membuat saya yang lebih memilih josei manga rela membeli manga ini ketika saya selesai membaca semuanya. Cerita cinta tidak selamanya manis (bagi Jin) dan hidup di jaman perang bukanlah hal yang mudah. Realistis, hal yang jarang saya temui di shoujo manga. Saya sampai ragu ini memang shoujo manga atau bukan sampai akhirnya saya tahu jika manga ini direalisasikan di majalah Hana to Yume. Kagetnya sama seperti kagetnya saya ketika tahu Natsume Yuujinchou awalnya ada di Hanalala (atau Nakayoshi ya?). Yah, memang, don't judge a book by its cover, ya? 

No comments:

Post a Comment