Astérix and Obélix: God Save Britannia dan Imajinasi Viking yang Rusak

Jujur saja, aku kalo milih film itu gak pernah milih yang genre utamanya humor. Rasanya sayang banget sama duit. Pada dasarnya aku memang bukan orang yang suka nonton ke bioskop. Bayangin aja dengan standart harga tiket bioskop paling murah pun aku bisa beli satu komik yang bisa disimpen dan dibaca lagi...belum lagi tiket bioskop yang gak manusiawi seperti di TP Surabaya, gak 3D aja 50k....ya, aku lebih sering milih beli komik daripada nonton pelem di bioskop jadinya. Percaya klo aku baru ngerasain duduk di bioskop pas di Bintaro? Yup, sebelum kuliah, bagian belakangku suci dari sentuhan tempat duduk bioskop.

Cuman belakangan ini aja sejak eike masuk keluar masuk fandom barat, sering lihat artis barat macam Tom Felton, Benedict Cumberbatch, Martin Freeman dan aktor ganteng lainnya yang buat aku sering ke bioskop demi menghargai mereka. Contohnya macam The Hobbit, aku sampe dua kali nonton karena asdfghjkl Martin cute banget. Nonton yang kedua itu aku sampe pake uang sendiri coba ;)

Nah, apa coba yang menarik dari Asterix dan Obelix ini?

Azh-nee bilang aku gak bisa ngeyakinin orang, film ini selain aku gak pernah baca komiknya atau nonton film terdahulunya, rating di imdb pun jelek. Namun, di tahun 2013 ini yang bisa buat aku tertawa sampe nangis cuman The Big Bang Theory dan film Perancis ini. Asli film ini kocaknya bukan main.

Awalnya aku cuman ngikut kak Shinta, penyelamat selama masa nganggur ini. Sempet kebingungan sama subtitle yang double dan selama sepuluh menit gak nyadar itu bahasa Perancis. Pengalaman nonton film negeri ini cuma Persenopolis btw~ dan aku bukan tipe orang yang menganggap bahasa satu ini keren.

Anyway, banyak tanya ini itu ke kak Shinta soalnya aku gak ngerti sama sekali Asterix dan Obelix ini apa'an....

Ceritanya sih si Asterix dan Obelix ini mau bantu orang Inggris ngelawan Cesar yang ingin memperluas daerah kekuasaanya dan membuat orang Inggris berbicara dengan benar tanpa aksen berkumur.

Lalu muncullah viking yang sejujurnya gak ada hubungannya sama sekali dengan plot utamanya, cuman buat lucu-lucuan aja, yang lucu-lucuannya sukses bikin aku kepingkal-pingkal di bioskop. Upaya mereka mencari-cari apa yang dinamakan ketakutan adalah hal yang paling kocak di film.

.....tapi viking yang ada dalam imajinasiku adalah orang gagah perkasa dengan rambut panjang dikepang sana sini dan jenggot yang luar biasa (bukan dwarf di The Hobbit!! Ok, Thorin atau Kili gapapa sih)

Seperti Viking the series....

Bukan kayak gini...

hancur sudah imajinasiku, apalagi aku belum nonton Viking yang di History Channel.

Mungkin memang aku yang delusional dengan imaginasi Viking yang ganteng dan gagah perkasa. Aku udah bayangin mereka keren walau mereka kotor (medieval, please?), ya macho macho gitu lah bahkan sebelum Thorin si tsundere dan dua bersaudara Kili dan Fili dibuat ganteng luar biasa di The Hobbit. Tapi nonton film ini kayak ditampar kalo aku ini delusional, kak Shinta pun mengiyakan delusiku, orz.

Ah, tapi kan delusi kan hak orang, aku gak peduli lagi toh viking di film ini lucu gemesin tololnya :D