Monday, 27 May 2013

Yang mau dibaca tapi malah akhirnya ditumpuk aja

Sejujurnya baca manga itu gak lama, asal gak penuh dengan bubble words seperti Death Note. Biasanya saya cuman butuh waktu sejam aja per manga (iya, saya slow reader, shatap), malah klo Demon King (ingat manhwa korea tentang...iya apalah itu), itu cuman 5 menit karena isinya gambar cowok-cowok berotot tarung sana sini tanpa percakapan, lalu sampailah ke sampul belakang. Ceritanya bagus, tapi mau beli itu kok ya males banget klo bacanya cuman 5 menit.

Manhwa yang diterbitin jaman aku SMP itu lebih menarik dari sekarang ini yang isinya cinta melulu, masih inget aku langganan Champ karena isinya bagus-bagus dan kok tiba-tiba mereka gak diterbitin lagi :((

Anyway, karena minggu kemaren saya kena flu berat dan tumben mau minum obat, yang pada akhirnya obat flunya bikin saya gak bisa mikir, pinginnya tidur melulu, tumpukan komik *uhuk*dansatunovel*uhuk* dari Kak Shinta yang dari sebulan lalu aku pinjem belum kesentuh sama sekali. Dan saya bertekat untuk menyelesaikan semua komik yang saya pinjam selesai minggu ini, dengan dibuatnya post ini, setidaknya saya tidak akan menelan ludah saya sendiri.

Manga yang saya bawa lumayan susah untuk dibaca subjektif, makanya selain sakit, faktor gak mood dan ini-bukan-manga-yang-biasa-saya-baca juga menjadi penyebab saya menunda-nunda....



Saya baru lihat score manga ini di bakaupdate dan holy cow 8.88 untuk artwork macam ini walalalalala kok bisaaaa!?!

Jadi kenapa bisa ada manga ini (yang saya lirik juga enggak selama bertahun-tahun ini) di kamar saya? Jawabannya Kak Shinta. Lihat sampul manga artworknya saja mata saya langsung kedut-kedut minta disucikan, tapi kak Shinta seneng banget sama manga satu ini, dan kalo dia seneng, biasanya saya juga senang, maklum, taste saya dan kak Shinta gak beda-beda jauh. Intinya saya harus nyoba, seperti ketika Amel ngotot saya harus baca Silver Spoon, "Kamu harus baca ini!"

Ternyata artwork dalamnya gak terlalu menusuk mata kok, saya sudah selesai volume 1 dan yah, artwork shoujo jadul macam ini selalu mengingatkan saya dengan Banana Fish. Awalnya saya gak mau baca Banana Fish juga karena artworknya yang, Gusti, jadul dul dul. Itu pun harus cowok yang meyakinkan saya klo Banana Fish itu bagus. Yes, it's ;)

Kembali ke 7 Seeds, karena saya baru baca volume 1 dan mengingat cerita survival games macam ini udah dipake berulang-ulang, BTOOM! atau JUDGE misalnya (atau yang saya gak sanggup baca/nonton: Battle Royale) serta si Tamura ini juga gak yakin mau dibawa kemana ceritanya, saya gak bisa ngasih point sampe 8. Namun, adek cewekku (yang suka ngritik sebagus apapun cerita suatu manga/anime/film), rada tertarik sama manga ini, jadi...yah, masih ada tiga volume yang ada di kamar~

LOVELESS

   
NEKO NEKO kenapa kamu tak bisa menarik hatiku. Saya malah suka side pairing yang lain coba x_x

Dan adek cewek selalu nganggep Ritsuka itu mirip Sasuke, emo-nya mirip sih *hides* Dan dari semua manga keluaran Tokyo Pop yang pernah menyentuh kulit tangan saya secara langsung, teaaaase semua *ifyouknowwhatImean*

HISTORIE


Karena saya suka sejarah, dan pingin baca manga sekelas Cesare yang artwork dan ceritanya imba sugiru, saya pinjam ini juga dari kak Shinta. Belum tersentuh sama sekali.

Nekoe Juubee Otogi Soushi  



Kucing lagee~ gak sekocak poyo-poyo sih, lebih serius dan menyayat hati, kurang 2 volume aja yang belum aku baca x)

Solomon's Ring


Bartimaeus itu lima novel pertama yang aku baca, seneng banget pas tahu klo novel ini sebagian dari point of view jin sarkastik yang selalu bisa ngehibur saya x)

Seharusnya bisa cepet bacanya, tapi maklum obat flu bikin orang teler.....

High Lord



Tebel, tebel, walau gak bisa ngalahin bahasa super deskriptif JR Tolkien, ini termasuk novel dari penulis yang suka alur lambat, semuanya harus dijelaskan (saya jadi ingat Paolini). Dan siapa gerangan mas ganteng di cover ini? x_x

Highlord ini udah 3 bulan ada di tangan saya dan belum juga selesai bacanya :((

Dan itulah hutang saya, harus dibaca secepatnya! 

No comments:

Post a Comment